KAWAN
Kawan…..
Tiga tahun sudah kita bersama
Sedih senang selalu ada
Tuhan takdirkan di sini
Tak kuasa tuk di ulang masa ini
Kawan ….
Luka slalu di tebar
Maghfirah slalu terbakar
Oooohhh,,,,,, sayang mata ni tak kuasa simpan air mata perpisahan
Kawan ……
Perpisahan simbol masa bersama
Berakhirpula kewajiban kita bersama
Tapi silaturrohmi harus slalu ada
Disetiap langkah masa kita
Kawan…….
Kau masih jauh tempuh perjalanan hidup ini
Pahit dan manis banyak kan kau resapi
Hanya doa dan restu yang bisa menyertaimu
Disetiap hempasan derap kakimu
Kawan….
Banyak hal yang belum kau tahu
Karna tak kemampuanku memberi banyak tahu
Tapi hanya satu hal yang ingin kau tahu
Jangan tinggalkan Iman dan sholat dalam dadamu!
Selasa, 24 Mei 2011
Rabu, 11 Mei 2011
curhatan seorang guru th 80 -an
Curhatan ini terjadi secara tidak sengaja ketika saya dan teman saya mampir untuk mengisi perut kami yang sudah main music keroncong di dalam. Kami mampir di warung mie ayam dan bakso di dekat terminal kota Cilacap. Setelah helm dan motor saya standarkan langsung saja saya serobot penjualnya dengan pesanan mie ayam 2!. Setelah pesan barulah kami mencari tempat duduk yang kira2 nyaman buat kami berdua, ukuran warungnya tidaklah gede /luas, hanya kira2 ukuran 3 x5 m2 . setelah tengok sana sini, kami menemukan tempat yang pas di deretan meja bagian belakang yang baru terisi 1 orang. Memang warung baru rame, sehingga kami agak sulit untuk mencari tempat yang kosong dan nyaman. Kebetulan masih ada yang kosong, yakni di deretan meja belakang. Sebelum kami duduk, saya dikejutkan dengan suara yang agak keras dan seperti terkejut. Ternyata suara teman saya tho, dia terkejut ketika menghampiri tempat duduk. Lho! Kok bapak!, seorang bapak yang sudah duduk dan menikmati semangkok bakso pun menjawab: ia, ni dari Kantor DIKNAS. Setelah itu teman saya berkata: ni pk samsul ni guruku…,, saya pun spontan menjawab lhoooo, kok tua-an muridnya daripada gurunya,hehehe,,,,,spontan juga temanku dan bapak itu ketawa. Secara face guru teman saya lebih muda daripada dia, namun usianya sudah 50 tahunan keatas. Walaupun usianya sudah tergolong lanjut, masih terpancar aura semangat guru, hal itu bisa di lihat dari dia menyambut kami berdua dan gaya bicaranya yang memang bijaksana.
Sambil nunggu pesanan kami datang, sang guru yang sudah duluan berada disitu, sambil makan dan bercerita banyak hal seputar kenangan2 beliau di sekolahan dulu bersama teman saya. Yang pada akhirnya, biasalah seperti orang umum kebanyakan yang sudah banyak pengalaman, sudah banyak makan asam garam, beliaupun mulai membandingkan dengan keadaan sekolah zaman dulu ketika beliau baru ngajar th 80-an sampai sekarang. Ohhh iya beliau adalah guru honorer/guru swasta. Dari sejak dia mulai ngajar th 80 sampai sekarang tahun 2011, beliau masih berstatus swasta/honorer.
Namun beliau tidak curhat kepada kami tentang status beliau yang sekarang masih honorer. Beliau tidak menyinggung sama sekali tentang PNS atau kapan beliau dianggat jadi guru PNS, itu tidak!.
Beliau merasakan bahwa murid2 sekarang jauh dengan murid2 zaman dulu. Kalau zaman ketika beliau baru mulai mengajar th 80 –an merasakan bahwa murid masih mempunyai semangat belajar yang tinggi, beliau mengambil contoh, dulu murid yang tidak mengerjakan PR bukan berarti murid tersebut malas,buktinya apa, ketika ditanya mana buku atau catatan, dia bisa menunjukan dan benar. Namun murid sekarang ketika tidak mengerjakan PR juga diimbangi dengan tidak punya buku dan catatan. Itu pertama kata beliau.
Kedua, sekolah sekarang sudah tidak memperhatikan pada proses belajar, namun memperhatikan hasil out put. Hal ini di perkuat dengan adanya Ujian Nasional yang dalam prakteknya menhalalkan cara agar siswanya bisa lulus 100%. Di tambah lagi, ketika guru bertemu dengan masyarakat atau teman guru. apa yang ditanya,,,, Lulus berapa muridmu? Bukan, Bagaimana Muridmu?. Kemudian dia melanjutkan setelah minum, pertanyaan inilah yang mengubah paradigma guru dan masyarakat terhadap dunia pendidikan. Bukan kwalitas proses belajar, namun kwantitas dari hasil belajar.
Maka terkahir sebelum beliau melanjutkan perjalanan pulang kerumah dengan naik bis umum, beliau berkata kalau paradigma masyarakat sudah begini sampai kapanpun pendidikan kita tidak akan maju, dan ketika Negara ini hancur maka yang pertama kali dimintai pertanggungjawaban dan yang paling pertama patut disalahkan dan dimasukan penjara adalah GURU.
Setelah kami berpisah di warung mie ayam. Kami melanjutkan perjalan pulang kami menuju Majenang dengan mengendarai sepeda motor yang kira2 jarak yang harus kami tempuh masih sejauh 80 Km. sama dengan Pak Guru tadi beliau harus melanjutkan pulang kerumah dengan naik bis umum dan nunggu di terminal, jarak rumah beliau lebih jauh daripada kami, beliau harus menghabiskan kurang lebih 2 sampai 3 jam di atas bis, dan harus menempuh kurang labih 50 km lagi dengan naik ojek untuk sampai kerumah beliau.
Setelah kami berpisah, ternyata masih ada kata2 beliau yang terngiang2 di telinga saya, kalau Negara ini hancur maka yang pertama harus di tuntut dan di masukan penjara adalah GURU. Karena Gurulah yang membuat para penyelenggara Negara tidak pecus ngurusin Negara.
Memang dalam curhatan beliau belum disebutkan kira2 langkah apa untuk bisa mengubah imag dunia pendidikan kita agar Guru dan Murid tidak menjadi Korban atau menjadi kambing hitam dalam Negara Berbangsa ini.
Akhirnya saya teringat sebuah buku yang ditulis oleh Jamaludin, M.Ed, Pembelajaran yang Efektif (faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa), dalam pendahuluan : Antara Input dan Proses. Menurut Jamaludin: sekolah bersikap nrimo dan tidak kreatif mencari jalan alternative pengembangan potensi siswa. Akibatnya, Negara banyak kehilangan generasi terbaik hanya karena sebuah PROSES penyekolahan (schooling) yang tidak efektif.
• Sumber gambar http://tuahmanurung.blogspot.com
Selasa, 10 Mei 2011
Unik & Semangat
Gambar ini menunjukan betapa uniknya akal pikiran manusia yang mencoba mewujudkan keinginan dalam hatinya menjadi sebuah kenyataan. Dan semangat seseorang yang ingin tetap hidup sampai seseorang tersebut meninggal/mati.
Seorang anak dengan seluruh daya upaya untuk tetap belajar dan tidur
(hupss,,,,,,, apa bisa ya belajar ma tidur,,,)
Kakek yang tak takut dengan usia, dengan segala kelabihan dan kekurangannya kakek ini tetap tersenyum dan ternyata belajar tiada akhir.
(minna al mahdi ila allahdi)
Akal pirikan mampu melahirkan Imajinasi dan mimpi berbentuk pesawat seperti angsa.
-*sumber gambar : Vivanews.com
Seorang anak dengan seluruh daya upaya untuk tetap belajar dan tidur
(hupss,,,,,,, apa bisa ya belajar ma tidur,,,)
Kakek yang tak takut dengan usia, dengan segala kelabihan dan kekurangannya kakek ini tetap tersenyum dan ternyata belajar tiada akhir.
(minna al mahdi ila allahdi)
Akal pirikan mampu melahirkan Imajinasi dan mimpi berbentuk pesawat seperti angsa.
-*sumber gambar : Vivanews.com
Kamis, 05 Mei 2011
NEGAHOLIC
ADA APA DENGAN “ NEGAHOLIC ”
A. Pengertian
Istilah Kata negaholic mungkin terasa asing bagi kalangan pendidik, khusunya bagi kalangan guru. Isitilah negaholic sebenarnya istilah yang tidak asing lagi bagi dunia manajemen perusahaan. istilah negaholic sebenarnya berhubungan dengan salah satu karakter yang di miliki oleh manusia. Memang manusia mempunyai banyak karakter; pendiam, rendah hati, optimis, psimis,dll. Namun pada hakekatnya manusia hanya mempunya dua karakter, yakni karakter nagatif dan karakter positif.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. M. Mastuhu, ketika manusia mengembanngkan karakter negatifnya maka manusia mempunyai potensi negative sehingga manusia kadang bisa menjadi jahat melebihi jahatnya setan, Dan sebaliknya jika yang berkembang karakter positif maka timbul potensi postif sehingga menjadikan manusia bisa melebihi kesolehan malaikat.
Dalam tulisan yang singkat ini penulis hanya membahas masalah karakter negative yang dimiliki manusia dan pengaruhnya bagi kita semua. Dalam manajemen sumber daya manusia salah satu karakter negative manusia disebutkan adalah negaholic.
Negaholic”, arti kasarnya, adalah kecanduan berbuat negatif. Sifat perilaku negatifnya adalah dalam bentuk dis-fungsional, kontraproduktif, dan mudah menular. Mungkin kita pernah melihat ada karyawan atau staf dalam rapat berespon terhadap gagasan seorang manajer dengan berucap “Oooo tak mungkin itu dapat dikerjakan; itu ide konyol, dan saya tak akan mengerjakannya; terserah”. Apa saja karakteristik dari “negaholic”?
Beberapa karakteristik dari orang berperilaku negatif adalah (Marilyn Pincus, 2004, Managing difficult people):
1. Mereka biasanya menyendiri di lingkungannya saja. Jarang terlibat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok yang lebih besar. Jika mereka ditekan untuk mengerjakan sesuatu, moral kelompok akan goyah.
2. Mereka sering mementingkan dirinya sendiri. Hampir-hampir tidak pernah mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang atau kelompok lain.
3. Tidak pernah mengerjakan sesuatu sampai berhasil walaupun merekalah yang bertanggung jawab.
4. Sikap yang paling nyata adalah sering berulah “saya tidak dapat”, bukan “saya dapat”.
5. Sebagian besar waktu digunakan untuk mencela majikan mereka dan tiap keputusan bisnis yang dibuat.
6. Kehidupan pribadinya cenderung dis-fungsional dan lebih senang melihat rekan karyawan lainnya susah hati.
7. Menghindarkan diri dari resiko. Meminta mereka untuk bekerja di luar zona mereka yang menyenangkan adalah hampir mustahil.
8. Mereka cenderung fokus pada hal-hal negatif ketika orang lain terlihat cerah ceria.
9. Mereka mencari situasi “lose-lose” ketimbang situasi “win-win”.
10. Mereka kapan pun cenderung suka berahasia dan menghindari berkomunikasi dengan orang lain.
11. Mereka kadang-kadang menderita dari kehidupan murung dan hanya sekejap saja merasa bahagia namun kemudian kembali hanyut dalam kesusahan hati.
12. Mereka kerap ingin menguasai situasi dan mencari kesempatan untuk membuat kacau suatu kegiatan. Namun ketika mereka berhasil lalu mereka cepat menyalahkan orang lain.
13. Mereka adalah pengambil keputusan berdasarkan dorongan hati dan biasanya membuat keputusan salah.
Disarikan dari http://indosdm.com/negaholic-tips-perusahaan-menghadapi-manajer-sulit
B. Kesimpulan
Ketika kita sudah mengetahui arti ataupun karateristik dari perilaku negative, maka sudah seharusnya penulis dan pembaca mawas diri terhadap penyakit yang satu ini, yakni negaholic. Dalam Islam kita juga di larang untuk berbuat Suudhon (berprasangka jelek ). Negaholic sama dengan konsep suudhon di dalam Islam. Kita tidak boleh untuk berprasangka negative dan sebaiknya kita dianjurkan untuk berkhusnudhon ( berprasangka baik ) terhadap apapun keputusan ataupun berprasangka baik terhadap sesuatu yag kita rasakan baik itu nikmat mapun penderitaan. Karena apapun yang kita alami pasti ada hikmahnya. Dan semoga penulis terhidar dari sifat negaholic ini. Amin.
A. Pengertian
Istilah Kata negaholic mungkin terasa asing bagi kalangan pendidik, khusunya bagi kalangan guru. Isitilah negaholic sebenarnya istilah yang tidak asing lagi bagi dunia manajemen perusahaan. istilah negaholic sebenarnya berhubungan dengan salah satu karakter yang di miliki oleh manusia. Memang manusia mempunyai banyak karakter; pendiam, rendah hati, optimis, psimis,dll. Namun pada hakekatnya manusia hanya mempunya dua karakter, yakni karakter nagatif dan karakter positif.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. M. Mastuhu, ketika manusia mengembanngkan karakter negatifnya maka manusia mempunyai potensi negative sehingga manusia kadang bisa menjadi jahat melebihi jahatnya setan, Dan sebaliknya jika yang berkembang karakter positif maka timbul potensi postif sehingga menjadikan manusia bisa melebihi kesolehan malaikat.
Dalam tulisan yang singkat ini penulis hanya membahas masalah karakter negative yang dimiliki manusia dan pengaruhnya bagi kita semua. Dalam manajemen sumber daya manusia salah satu karakter negative manusia disebutkan adalah negaholic.
Negaholic”, arti kasarnya, adalah kecanduan berbuat negatif. Sifat perilaku negatifnya adalah dalam bentuk dis-fungsional, kontraproduktif, dan mudah menular. Mungkin kita pernah melihat ada karyawan atau staf dalam rapat berespon terhadap gagasan seorang manajer dengan berucap “Oooo tak mungkin itu dapat dikerjakan; itu ide konyol, dan saya tak akan mengerjakannya; terserah”. Apa saja karakteristik dari “negaholic”?
Beberapa karakteristik dari orang berperilaku negatif adalah (Marilyn Pincus, 2004, Managing difficult people):
1. Mereka biasanya menyendiri di lingkungannya saja. Jarang terlibat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok yang lebih besar. Jika mereka ditekan untuk mengerjakan sesuatu, moral kelompok akan goyah.
2. Mereka sering mementingkan dirinya sendiri. Hampir-hampir tidak pernah mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang atau kelompok lain.
3. Tidak pernah mengerjakan sesuatu sampai berhasil walaupun merekalah yang bertanggung jawab.
4. Sikap yang paling nyata adalah sering berulah “saya tidak dapat”, bukan “saya dapat”.
5. Sebagian besar waktu digunakan untuk mencela majikan mereka dan tiap keputusan bisnis yang dibuat.
6. Kehidupan pribadinya cenderung dis-fungsional dan lebih senang melihat rekan karyawan lainnya susah hati.
7. Menghindarkan diri dari resiko. Meminta mereka untuk bekerja di luar zona mereka yang menyenangkan adalah hampir mustahil.
8. Mereka cenderung fokus pada hal-hal negatif ketika orang lain terlihat cerah ceria.
9. Mereka mencari situasi “lose-lose” ketimbang situasi “win-win”.
10. Mereka kapan pun cenderung suka berahasia dan menghindari berkomunikasi dengan orang lain.
11. Mereka kadang-kadang menderita dari kehidupan murung dan hanya sekejap saja merasa bahagia namun kemudian kembali hanyut dalam kesusahan hati.
12. Mereka kerap ingin menguasai situasi dan mencari kesempatan untuk membuat kacau suatu kegiatan. Namun ketika mereka berhasil lalu mereka cepat menyalahkan orang lain.
13. Mereka adalah pengambil keputusan berdasarkan dorongan hati dan biasanya membuat keputusan salah.
Disarikan dari http://indosdm.com/negaholic-tips-perusahaan-menghadapi-manajer-sulit
B. Kesimpulan
Ketika kita sudah mengetahui arti ataupun karateristik dari perilaku negative, maka sudah seharusnya penulis dan pembaca mawas diri terhadap penyakit yang satu ini, yakni negaholic. Dalam Islam kita juga di larang untuk berbuat Suudhon (berprasangka jelek ). Negaholic sama dengan konsep suudhon di dalam Islam. Kita tidak boleh untuk berprasangka negative dan sebaiknya kita dianjurkan untuk berkhusnudhon ( berprasangka baik ) terhadap apapun keputusan ataupun berprasangka baik terhadap sesuatu yag kita rasakan baik itu nikmat mapun penderitaan. Karena apapun yang kita alami pasti ada hikmahnya. Dan semoga penulis terhidar dari sifat negaholic ini. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)